MAN Salatiga-Tindak lanjut hasil asesmen diagnostik peserta didik dan orang tua, MAN Salatiga mengadakan Koordinasi yang melibatkan Wali Kelas, Bimbingan Konseling, dan Tim Kurikulum terkait pembelajaran di kelas yang dilaksanakan di Lantai 2 Masjid Darussalam MAN Salatiga (Kamis, 19/08/21).
Ameliasari Tauresia Kesuma, S.E., M.Pd. selaku Wakil Kepala Kurikulum MAN Salatiga, menuturkan bahwa koordinasi ini berawal dari permasalahan peserta didik yang muncul selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di masa pandemi ini. Karena permasalahan tersebut, bagian kurikulum mengadakan pengisian angket asesmen diagnostik untuk peserta didik dan orang tua, di mana peserta didik dan orang tua menuliskan harapan yang bisa dijadikan dasar apa yang menjadi permasalahan dan kemauan peserta didik dalam pembelajaran.
“Koordinasi fasilitasi ini merupakan salah satu progam kerja kurikulum yang dilaksanakan dengan tujuan untuk Menemukenali apa saja tantangan yang dihadapi semua pihak wali kelas, Bimbingan Konseling, guru, dan peserta didik, secara bersama-sama mencari solusi terbaik, serta bagaimana sebagai pendidik memahami dan menyikapinya,” ujar Ameliasari.
Kepala Madrasah MAN Salatiga, Handono, S.Ag., M.Pd. dalam arahannya menyampaikan, “Kegiatan ini sebagai evalusi diri dalam mengelola lembaga, bagaimana mentransfer pembelajaran supaya peserta didik bisa memilih hal yang baik dan buruk tentang kedisplinan, kejujuran, dan ketakwaan yang bisa dipahami secara bersama-sama dengan target mewujudkan harapan orang tua. Maka tata kelola antara guru dan peserta didik, bisa memunculkan dinamika untuk dikoreksi dan diperbaiki.”
Ameliasari dalam koordinasi tersebut, menyampaikan hasil fasilitasi dalam menentukan solusi melalui lima pertanyaan selama proses pembelajaran satu setangan bulan, di antaranya:
Apa saja yang sudah baik berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar? Yaitu; respon siswa, komunikasi dengan orang tua, penggunaan berbagai media yang telah dikembangkan bapak ibu guru. Kemudian yang ke-2, apa saja yang masih perlu dikembangkan berkaitan dalam kegiatan belajar? Yaitu IT (Information Technology), metode pembelajaran, motivasi, prasarana dan sarana, SDM Guru.
Apa saja tindakan atau aksi yang relevan dalam pembelajaran belajar di kelas yang bapak ibu ajar? Yaitu konseling (individu/kelompok), pelatihan guru yang mendukung proses pembelajaran (IT, aplikasi pembelajaran, metode pembelajaran), sosialisasi/komunikasi antara civitas madrasah dan wali peserta didik, Yang terakhir, siapa saja aktor yang terkait dengan pengembangan fasilitasi? Kita semua sebagai stakeholder dengan komitmen bahwa kita terlibat untuk memecahkan atau mengembangkan solusi tersebut.
“Dalam rangka meningkatkan pelayanan, mari temukan solusi-solusi terbaik, agar gairah belajar mengajar di situasi pandemi tetap semangat, dan saat tatap muka lebih semangat”, harap kepala madrasah.
(ATK/Kurikulum – Bangun Komitmen dan Rasa Percaya Diri dalam Menemukenali)