Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. Pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam menggunakan mesin untuk kemaslahatan.
Civitas akademik MAN Salatiga menghadapi era revolusi industri 4.0 perlu disiapkan ketika masih disibukkan oleh beban penyampaian muatan pengetahuan dan ditambah berbagai tugas administratif. Saat ini guru merasa terbebani dengan kurikulum dan beban administratif yang terlalu padat sehingga tidak lagi memiliki waktu tersisa memberi peluang anak didik menjelajahi daya-daya kreatif mereka menghasilkan karya-karya orisinal.
Menimbang hal tersebut maka MAN Salatiga mengadakan acara yang bertajuk ” Rapat Kerja dan Workshop Pembelajaran Menyongsong Era Industri 4.0 dan Society 5.0”. Acara tersebut berlangsung selama 2 hari pada tanggal 11 – 12 Juli 2019 bertempat di MAN Salatiga. Tujuan diadakannya acara ini adalah meningkatkan pemahaman guru mengenai berbagai metode pembelajaran abad 21, memfasilitasi guru secara individual atau kelompok dalam mengembangkan rencana pembelajaran yang mendukung era industri 4.0 dan society 5.0 serta memfasilitasi guru agar memiliki budaya kerja dan spiritual dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai guru.
Dalam kesempatan tersebut dihadirkan beberapa narasumber yang kredibel berkaitan dengan tema yang diambil diantaranya Dr. H. Sa’adi, M.Ag dosen dari IAIN Salatiga yang memaparkan tentang Konsep Pembelajaran Abad 21 menghadapi era industri 4.0 dan society 5.0 dari perspektif Islam.
Kemudian dihadirkan pula Nunuk Riza Puji, guru SMAN 1 Petungkriyono Pekalongan yang memaparkan teknik dan praktik pembelajaran abad 21 menyongsong Era Industri 4.0 dan Society 5.0. Guru yang biasa dipanggil pak Nuno itu adalah salah satu guru berprestasi yang pada tahun 2017 pernah dinobatkan sebagai Tokoh 17 Agustus, versi Majalah Tempo . Beliau juga seorang inisiator Komunitas Guru Belajar Pekalongan dan narasumber berbagai pelatihan guru di seluruh Indonesia.
Comments are closed.